• Menyambut Era Baru Taekwondo: Dinamika Aturan dan Masa Depan Kompetisi Global

    Ditulis oleh, Muhammad Ramadhanur Halim, S.H.I.,
    (Pelatih utama UKM Taekwondo UIN Ar-Raniry dan Koordinator Wasit TI Kabupaten Aceh Besar)

    Dalam lanskap olahraga global yang terus berkembang, Taekwondo kini berada di titik transformatif yang menarik. German Open 2025 menjadi panggung awal bagi World Taekwondo untuk menguji aturan kompetisi baru yang digadang-gadang akan membentuk wajah olahraga ini menjelang Olimpiade Los Angeles. Di tengah sorotan internasional, eksperimen ini bukan sekadar teknis, melainkan refleksi atas tuntutan zaman: kecepatan, intensitas, dan daya tarik visual.

    Presiden World Taekwondo, Dr. Chungwon Choue, menyampaikan bahwa uji coba ini bukanlah keputusan sepihak, melainkan bagian dari proses evaluasi yang aktif dan terbuka. Setelah Jerman, Rusia menjadi lokasi berikutnya untuk menguji efektivitas aturan baru sebelum dipresentasikan kepada Majelis Umum. Transparansi ini menunjukkan komitmen World Taekwondo terhadap tata kelola yang inklusif dan berbasis bukti.

    Salah satu motivasi utama di balik perubahan ini adalah kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan penyiaran modern. Tayangan ulang video yang sering mengganggu ritme pertandingan menjadi perhatian serius. Dalam era digital, di mana penonton menginginkan aksi yang cepat dan tidak terputus, aturan lama dianggap kurang adaptif terhadap dinamika media kontemporer.

    German Open menjadi bukti bahwa perubahan tidak harus mengorbankan esensi. Choue menyebut acara tersebut sebagai cepat, dinamis, dan penuh teknik tendangan luar biasa. Ini menandakan bahwa meskipun ada penyesuaian aturan, kualitas atlet dan keindahan teknik tetap menjadi inti dari Taekwondo. Perubahan bukanlah penghapusan, melainkan penyempurnaan.

    Secara teknis, beberapa aturan baru yang diuji coba mencakup:

    1. Penggunaan Daedo Generation 3 PSS (Protector and Scoring System), termasuk electronic headgear, yang memungkinkan deteksi poin lebih akurat dan cepat.
    2. Pengurangan waktu jeda untuk video replay, dengan batasan jumlah permintaan review per pertandingan untuk menghindari interupsi berlebihan.
    3. Penyesuaian sistem penalti (Gam-jeom) agar lebih proporsional dan tidak terlalu menghambat ritme pertandingan.
    4. Modifikasi zona poin, termasuk penyesuaian nilai untuk teknik tertentu seperti spinning kick dan head kick, guna mendorong kreativitas teknik.
    5. Penyederhanaan prosedur challenge, agar pelatih dapat mengajukan protes secara efisien tanpa mengganggu alur pertandingan.

    Dari sudut pandang penonton, aturan baru ini menjanjikan pengalaman yang lebih intens dan berkelanjutan. Pertandingan yang mengalir tanpa gangguan akan meningkatkan keterlibatan emosional dan kepuasan visual. Ini penting, terutama bagi generasi muda yang terbiasa dengan konten cepat dan interaktif.

    Namun, perubahan aturan juga menuntut adaptasi dari para pelatih dan atlet. Strategi bertanding, manajemen stamina, dan pengambilan keputusan harus disesuaikan dengan ritme baru. Ini bisa menjadi tantangan, tetapi juga peluang untuk mendorong inovasi dalam pelatihan dan teknik bertanding.

    Secara institusional, langkah ini menunjukkan bahwa World Taekwondo tidak stagnan. Mereka aktif merespons perubahan zaman dan berani bereksperimen demi masa depan olahraga. Ini adalah contoh bagaimana federasi olahraga bisa menjadi agen perubahan, bukan sekadar penjaga tradisi.

    Jika aturan ini disetujui dan diterapkan di Olimpiade Los Angeles, maka kita akan menyaksikan versi Taekwondo yang lebih segar, kompetitif, dan relevan. Dunia akan melihat bahwa olahraga ini tidak hanya tentang tendangan dan poin, tetapi juga tentang bagaimana ia berinteraksi dengan teknologi, media, dan ekspektasi publik.

    Pada akhirnya, perubahan ini bukan sekadar soal aturan. Ia mencerminkan semangat Taekwondo itu sendiri: adaptif, progresif, dan berani menghadapi tantangan. German Open 2025 mungkin hanya awal, tetapi gema dari eksperimen ini bisa menjadi penentu arah baru bagi olahraga bela diri yang telah mendunia ini.

  • Sabeum-nim Slamet Riyadi, Arsitek Taekwondo Aceh Besar yang Konsisten Membangun Fondasi Prestasi

    Dari Mendirikan Dojang hingga Melahirkan Generasi Atlet Juara

    Aceh Besar, 5 Agustus 2025 — Di balik kesuksesan kontingen Taekwondo Aceh Besar meraih Juara Umum I kategori Pemula dan Juara Umum III kategori Pra Cadet pada ajang Setda Aceh Taekwondo Championship 2025, terdapat sosok penting yang telah lama menjadi pilar pembinaan dan pengembangan olahraga bela diri ini: Sabeum-nim Slamet Riyadi.

    Sebagai salah satu pelatih senior dan penggerak utama Taekwondo di Aceh Besar, Sabeum-nim Slamet Riyadi telah mencurahkan dedikasi dan tenaganya selama bertahun-tahun untuk membina atlet-atlet dari usia dini hingga tingkat kompetisi. Serta melahirkan atlet-atlet hingga ke tingkat nasional seperti PON, POPNAS, KEJURNAS, dan POMNAS. Tidak hanya sebatas melatih di satu tempat, beliau juga dikenal sebagai pendiri sejumlah dojang (tempat latihan Taekwondo) di berbagai wilayah Aceh Besar.

    Beberapa dojang yang pernah didirikan dan langsung dilatih oleh beliau antara lain:

    Dojang SMK Negeri 1

    Dojang Imam Syafi’i

    Dojang Elang Malaka

    Dojang Koramil

    Keempatnya hanya sebagian dari kontribusi nyata yang telah ditorehkan. Kini, dojang-dojang tersebut diteruskan dan dikelola oleh murid-murid beliau sendiri yang telah berkembang menjadi pelatih handal dan berkomitmen meneruskan estafet pembinaan Taekwondo secara profesional dan berkelanjutan.

    “Beliau bukan hanya melatih teknik, tapi juga menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan sportivitas. Kami adalah generasi yang tumbuh dari keteladanan beliau,” ungkap salah satu mantan murid Sabeum Slamet.

    Kontribusi Sabeum-nim Slamet tidak hanya terlihat dalam pembinaan teknis, tetapi juga dalam membangun struktur organisasi dan menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan Taekwondo Aceh Besar dari tingkat akar rumput.

    Ketua Pengkab Taekwondo Aceh Besar, Muhammad Makmun, S.HI., M.H, memberikan apresiasi atas peran besar beliau. “Sabeum Slamet adalah sosok yang konsisten dan visioner. Banyak atlet berprestasi Aceh Besar hari ini yang merupakan hasil didikan langsung maupun tidak langsung dari beliau. Beliau adalah fondasi yang kuat bagi kita semua,” ujarnya.

    Kini, dengan makin banyaknya murid-murid Sabeum-nim Slamet yang menjadi pelatih dan meneruskan perjuangannya, ekosistem Taekwondo Aceh Besar semakin kuat dan berkelanjutan. Keberhasilan Aceh Besar meraih puluhan medali serta prestasi sebagai juara umum di ajang Setda Aceh Taekwondo Championship 2025 menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan dedikasi yang ditanamkan selama ini mulai menuai hasil.

    Dengan semangat pembinaan berkelanjutan yang diwariskan oleh para pelatih senior seperti Sabeum-nim Slamet Riyadi, masa depan Taekwondo Aceh Besar diyakini akan semakin cerah dan kompetitif, baik di kancah regional, nasional, maupun internasional.

  • Maheer Raih Emas dan Dinobatkan sebagai Atlet Terbaik di Setda Aceh Taekwondo Championship 2025

    Banda Aceh, 4 Agustus 2025 — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh kontingen Taekwondo Aceh Besar. Salah satu atlet muda berbakatnya, Muhammad Mizaj Maheer Bin Muhazar, sukses meraih medali emas sekaligus dinobatkan sebagai Atlet Terbaik pada ajang Setda Aceh Taekwondo Championship 2025 yang digelar di Banda Aceh.

    Maheer tampil impresif sejak babak penyisihan hingga partai final di kategori pra cadet. Dengan teknik yang matang, semangat juang tinggi, dan konsistensi dalam setiap pertandingan, ia berhasil mengalahkan lawan-lawannya dari berbagai kabupaten/kota di Aceh.

    Selain di bawah bimbingan Sabeum-nim di dojang, Maheer juga rutin mengasah kemampuan teknis dan fisiknya di rumah, di bawah bimbingan langsung dari orang tuanya. Dukungan keluarga yang kuat ini menjadi salah satu faktor penting di balik kesuksesan Maheer dalam menapaki prestasi di usia dini.

    Kejuaraan yang berlangsung selama tiga hari ini menjadi ajang seleksi sekaligus pembuktian bagi atlet-atlet muda Aceh. Maheer bukan hanya mempersembahkan medali emas bagi kontingennya, tetapi juga menjadi simbol dedikasi dan potensi besar generasi muda Taekwondo Aceh.

    Ketua Pengkab Taekwondo Aceh Besar, Muhammad Makmun, S.HI., M.H, turut menyampaikan apresiasi atas pencapaian Maheer. “Kami bangga dan terharu. Ini bukti bahwa pembinaan yang konsisten akan membuahkan hasil. Maheer adalah inspirasi bagi atlet-atlet muda lainnya di Aceh Besar,” ujarnya.

    Dengan torehan ini, diharapkan Maheer dapat terus berkembang dan menjadi wakil Aceh di level yang lebih tinggi, baik nasional maupun internasional.

  • Wasit Asal Aceh Besar Terpilih Menjadi Wasit Terbaik pada Setda Aceh Taekwondo Championship 2025

    Aceh Besar — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh insan Taekwondo Aceh Besar. Muhammad Ramadhanur Halim, S.HI, wasit asal Aceh Besar, berhasil meraih penghargaan sebagai Wasit Terbaik pada ajang Setda Aceh Taekwondo Championship 2025 yang berlangsung pada tanggal 1 hingga 3 Agustus 2025 di Gedung Balee Meuseuraya Aceh, Banda Aceh.

    Penghargaan ini menjadi bukti komitmen dan profesionalisme Muhammad Ramadhanur Halim dalam memimpin pertandingan serta menjaga sportivitas dan integritas selama kejuaraan berlangsung.

    Ketua Taekwondo Aceh Besar, Muhammad Makmun, S.HI., M.H menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut. “Kami bangga atas pencapaian ini. Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga membuktikan kualitas sumber daya wasit yang dimiliki Aceh Besar,” ujarnya.

    Penghargaan ini turut melengkapi catatan gemilang kontingen Aceh Besar pada event yang sama, di mana mereka juga meraih Juara Umum I kategori Cadet Pemula, Juara Umum III kategori Pra Cadet, serta Atlet Terbaik Kategori Pra Cadet atas nama Muhammad Mizaj Maher.

  • Taekwondo Aceh Besar Raih 142 Medali dan Juara Umum di Kejuaraan Setda Aceh 2025

    Banda Aceh, 4 Agustus 2025 — Kontingen Taekwondo Aceh Besar kembali menunjukkan dominasinya di ajang bergengsi daerah dengan meraih Juara Umum I pada kategori Pemula dan Juara Umum III pada kategori Pra Cadet Superkids dalam Setda Aceh Taekwondo Championship 2025, yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 Agustus 2025 di Gedung Balee Meuseuraya Aceh, Banda Aceh. Kejuaraan ini memperebutkan Piala Sekretaris Daerah Aceh dan dibuka langsung oleh Plt. Sekda Aceh, M. Nasir, S.IP., MPA.

    Dengan mengirimkan 154 atlet, Taekwondo Aceh Besar berhasil menorehkan prestasi luar biasa dengan meraih total 142 medali, yang terdiri dari:

    • Kategori Prestasi: 3 Emas, 6 Perak, 11 Perunggu
    • Kategori Pemula: 25 Emas, 24 Perak, 29 Perunggu
    • Kategori Pra Cadet Superkids: 13 Emas, 13 Perak, 18 Perunggu

    Total medali: 41 Emas, 43 Perak, dan 58 Perunggu.

    Prestasi Taekwondo Aceh Besar semakin lengkap dengan terpilihnya Muhammad Mizaj Maheer Bin Muhazar sebagai Atlet Terbaik Kategori Pra Cadet Superkids, sebuah penghargaan yang menunjukkan kualitas teknik, semangat juang, dan disiplin luar biasa dari para atlet binaan Aceh Besar.

    Foto: Ketua Taekwondo Aceh Besar Muhammad Makmun, S.HI., M.H (tengah), Wakil Ketua 1 Muhazar, S.Hum., M.A (kiri) dan senior TI Abes Fajar Heryadi (kanan) bersama Atlet terbaik Muhammad Mizaj Maher Bin Muhazar (tengah).

    Ketua Taekwondo Aceh Besar, Muhammad Makmun, S.HI., M.H., menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi atas capaian tersebut:

    “Terima kasih setinggi-tingginya kepada para atlet dan pelatih atas capaian yang luar biasa ini, serta dukungan para pihak termasuk stakeholder dan Pengurus Cabang TI Aceh Besar yang telah bekerja keras atas terwujudnya prestasi yang gemilang ini.

    Namun kita tidak boleh terlalu euforia atas capaian yang telah diraih, karena pada dasarnya merebut juara pada suatu event lebih mudah daripada mempertahankannya. Oleh karenanya kami berharap seluruh atlet dan pelatih terus berlatih dan mengasah skill-nya agar lebih baik lagi ke depan.”

    Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi dan dukungan dari pemerintah daerah:

    “Kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas harus menjadi motto bagi para atlet, pelatih, dan pengurus agar komitmen untuk mengharumkan nama baik Taekwondo Aceh Besar semakin terjaga. Kami sangat berharap Pemkab Aceh Besar dapat memberikan dukungan lebih, mengingat minimnya sarana dan prasarana saat ini. Bila fasilitas memadai, kami yakin gelar juara umum di masa depan bisa dipertahankan, bahkan ditingkatkan.”

    Capaian ini menjadi bukti bahwa Taekwondo Aceh Besar tidak hanya unggul dalam kuantitas medali, tetapi juga dalam kualitas atlet. Semangat, kerja keras, dan komitmen para atlet dan pelatih menjadi fondasi kuat dalam membangun kejayaan olahraga Taekwondo di Aceh Besar.

  • Pengcab TI Aceh Besar Gelar Raker I Tahun 2025

    Banda Aceh – Pengurus Cabang (Pengcab) Taekwondo Indonesia Kabupaten Aceh Besar mengelar Rapat Kerja I di Aula Museum UIN Ar Raniry, Banda Aceh, Minggu (20/07/2025).

    Rapat Kerja tersebut digelar untuk menegaskan program kerja dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi olahraga Taekwondo Indonesia di Kabupaten Aceh Besar.

    Ketua Umum Pengcab Taekwondo Aceh Besar Muhammad Makmun SHI MH, mengatakan rapat kerja tersebut untuk membahas, menetapkan hingga melaksanakan program dalam rangka mewujudkan visi TI Aceh Besar.
    “Ini merupakan Rapat Kerja perdana yang kita laksanakan sepaket dengan agenda Pelantikan apengurus Cabang TI Aceh Besar masa bakti 2025-2029,” tuturnya.

    Sebelumnya Pelantikan dilakukan oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Provinsi Taekwondo Aceh Teuku Fadhla. Turut hadir menyaksikan prosesi pelantikan, Rektor UIN Ar Raniry, Prof Dr Mujiburrahman, Sekum KONI Aceh Samsul Bahri, Ketua Karate-Do Aceh Hasballah, Bupati Aceh Besar yang diwakili Asisten II Sekdakab Aceh Besar HM Ali S. Sos MSi, serta Pengurus Dojang Se-Aceh Besar.

    Pada kesempatan yang sama, Makmun berharap dukungan multistakholders dalam rangka memajukan Olahraga Taekwondo di Aceh Besar. “Tentu untuk memajukan Olahraga Taekwondo ini, penting dukungan dan partisipasi multistakholders. Terima kasih atas dukungan Rektor UIN Ar Raniry dan Pemkab Aceh Besar selama ini, semoga kerjasama kemitraan ini terus terjalin dimasa mendatang,” harapnya.

    Asisten II Sekdakab Aceh Besar HM Ali S. Sos MSi, mengucapkan selamat bekerja untuk Pengurus TI Aceh Besar yang dilantik untuk kepengurusan masa bakti 2025-2029. “Selamat menyusun dan melaksanakan program strategis, untuk memajukan olahraga di kabupaten Aceh Besar ini,” ucapnya.

    Dikatakan, Pemkab Aceh Besar akan mendukung upaya Pengcab Taekwondo Aceh Besar untuk meraih 6 (enam) medali emas pada Pekan Olahraga Aceh nanti.

    “Untuk meraih juara tentunya harus dimulai dari sekarang, persiapkan fisik dan mental dengan baik. Pak Bupati berharap piala Juara Umum PORA dapat diraih kembali oleh Aceh Besar sebagaimana tahun-tahun lalu,” katanya.

  • Makmun Sebut Taekwondo Aceh Besar Target 6 Emas PORA

    Banda Aceh – Ketua Umum Pwngurus Cabang (Pengcab) Taekwondo Aceh Besar Muhammad Mahmun SHI MH mengaatakan bahwa pihaknya menargetkan 6 (enam) emas pada Pekan Olahraga Aceh (PORA) mendatang, yang akan digelar tahun 2026 di Aceh Jaya.

    “Dengan kerja keras, persiapan fisik dan mental atlit mulai saat ini, kita menargetkan enam emas pada PORA di Aceh Jaya tahun depan,” tuturnya.

    Hal itu disampaikan Makmun dalam sambutannya usai pelantikan Pengurus Cabang Olahraga Taekwondo Kabupaten Aceh Besar masa bakti 2025 – 2029 dilantik di Aula Museum UIN Ar Raniry, Banda Aceh, Minggu (20/07/2025).

    Pelantikan dilakukan oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Provinsi Taekwondo Aceh Teuku Fadhla. Turut hadir menyaksikan prosesi pelantikan, Rektor UIN Ar Raniry, Prof Dr Mujiburrahman, Sekum KONI Aceh Samsul Bahri, Ketua Karate-Do Aceh Hasballah, Bupati Aceh Besar yang diwakili Asisten II Sekdakab Aceh Besar HM Ali S. Sos MSi, serta Pengurus Dojang Se-Aceh Besar.

    Pada kesempatan yang sma, Makmun berharap dukungan multistakholders dalam rangka memajukan Olahraga Taekwondo di Aceh Besar. “Tentu untuk memajukan Olahraga Taekwondo ini, penting dukungan dan partisipasi multistakholders. Terima kasih atas dukungan Rektor UIN Ar Raniry dan Pemkab Aceh Besar selama ini, semoga kerjasama kemitraan ini terus terjalin dimasa mendatang,” harapnya.

    Asisten II Sekdakab Aceh Besar HM Ali S. Sos MSi, mengucapkan selamat bekerja untuk Pengurus TI Aceh Besar yang dilantik untuk kepengurusan masa bakti 2025-2029. “Selamat menyusun dan melaksanakan program strategis, untuk memajukan olahraga di kabupaten Aceh Besar ini,” ucapnya.

    Dikatakan, Pemkab Aceh Besar akan mendukung upaya Pengcab Taekwondo Aceh Besar untuk meraih 6 (enam) medali emas pada Pekan Olahraga Aceh nanti.

    “Untuk meraih juara tentunya harus dimulai dari sekarang, persiapkan fisik dan mental dengan baik. Pak Bupati berharap piala Juara Umum PORA dapat diraih kembali oleh Aceh Besar sebagaimana tahun-tahun lalu,” katanya.

    Usai pelantikan, Pengcab TI Aceh Besar juga akan melaksanakan Rapat Kerja I tahun 2025, yang dikuti oleh seluruh Pengurus Cabang Taekwondo Aceh Besar.

  • Pengurus Cabang Taekwondo Aceh Besar Masa Bakti 2025 – 2029, Dilantik

    Banda Aceh – Pengurus Cabang Olahraga Taekwondo Kabupaten Aceh Besar masa bakti 2025 – 2029 dilantik di Aula Museum UIN Ar Raniry, Banda Aceh, Minggu (20/07/2025).

    Pelantikan dilakukan oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Provinsi Taekwondo Aceh Teuku Fadhla. Turut hadir menyaksikan prosesi pelantikan, Rektor UIN Ar Raniry, Prof Dr Mujiburrahman, Sekum KONI Aceh Samsul Bahri, Ketua Karate-Do Aceh Hasballah, Bupati Aceh Besar yang diwakili Asisten II Sekdakab Aceh Besar HM Ali S. Sos MSi, serta Pengurus Dojang Se-Aceh Besar.

    Asisten II Sekdakab Aceh Besar HM Ali S. Sos MSi, mengucapkan selamat bekerja untuk Pengurus TI Aceh Besar yang dilantik untuk kepengurusan masa bakti 2025-2029. “Selamat menyusun dan melaksanakan program strategis, untuk memajukan olahraga di kabupaten Aceh Besar ini,” ucapnya.

    Dikatakan,Pemkab Aceh Besar akan mendukung upaya Pengcab Taekwondo Aceh Besar untuk meraih 6 (enam) medali emas pada Pekan Olahraga Aceh nanti.

    “Untuk meraih juara tentunya harus dimulai dari sekarang, persiapkan fisik dan mental dengan baik. Pak Bupati berharap piala Juara Umum PORA dapat diraih kembali oleh Aceh Besar sebagaimana tahun-tahun lalu,” katanya.

    Ketua Umum TI Aceh Besar Muhammad Mahmun SHI MH, mengatakan Pengcab Aceh Besar harus siap menghadapi event – event, tidak hanya berpartisipasi tetapi harus punya target yang terukur. ” Sebelum dilantik, kita telah melaksanakan beberapa agenda, yaitu Diklat dan Refresh Wasit Aceh Besar serta Pra PORA,” tuturnya.

    Makmun juga berharap dukungan multistakholders dalam rangka memajukan Olahraga Taekwondo di Aceh Besar. “Tentu untuk memajukan Olahraga Taekwondo ini, penting dukungan dan partisipasi multistakholders. Terima kasih atas dukungan Rektor UIN Ar Raniry dan Pemkab Aceh Besar selama ini, semoga kerjasama kemitraan ini terus terjalin dimasa mendatang,” harapnya.

    Usai pelantikan, Pengcab TI Aceh Besar juga akan melaksanakan Rapat Kerja I tahun 2025, yang dikuti oleh seluruh Pengurus Cabang Taekwondo Aceh Besar.

  • Audiensi Taekwondo Aceh Besar dengan KONI Aceh Besar Bahas Pelantikan dan Persiapan Pra PORA

    Lampineung, 13 Juli 2025 – Pengurus Taekwondo Kabupaten Aceh Besar menggelar pertemuan strategis bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh Besar yang berlangsung di Costa, Lampineung. Pertemuan ini bertujuan memperkuat sinergi dalam menyambut agenda penting keolahragaan di Aceh Besar, khususnya dalam pembinaan atlet taekwondo menjelang ajang Pra PORA dan PORA 2025.

    Dari pihak KONI Aceh Besar, hadir Sekretaris Umum Ifwandi, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Hamdani. Sementara dari jajaran pengurus Taekwondo Aceh Besar turut hadir Ketua Umum Muhammad Makmun, S.HI., M.H, Wakil Ketua I Muhazar, Sekretaris Umum M. Hafizul Furqan, Ketua Bidang Kepelatihan Slamet Riyadi, serta beberapa anggota pengurus lainnya.

    Dalam pertemuan tersebut, Pengurus Taekwondo Aceh Besar menyampaikan undangan resmi kepada KONI Aceh Besar untuk turut berhadir dalam agenda Pelantikan dan Rapat Kerja (Raker) kepengurusan masa bakti 2025–2029. Selain itu, dibahas pula perkembangan persiapan menjelang pelaksanaan Seleksi Pra PORA Cabor Taekwondo yang akan digelar di Kabupaten Pidie pada tanggal 4 hingga 7 September 2025. Pengurus menyampaikan progres kesiapan tim serta kebutuhan teknis yang diperlukan agar seleksi tersebut dapat berjalan optimal.

    KONI Aceh Besar menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan ajang Pra PORA maupun PORA untuk Cabor Taekwondo, baik dari sisi fasilitasi, pendampingan, maupun koordinasi teknis. Dalam kesempatan itu, KONI juga menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kepengurusan baru Taekwondo Aceh Besar, serta berharap besar agar masa bakti 2025–2029 ini mampu memberikan kontribusi nyata dalam membina atlet berprestasi dan mengharumkan nama Kabupaten Aceh Besar di tingkat provinsi maupun nasional.

    Pertemuan ini menjadi langkah awal yang positif dalam membangun kolaborasi yang kuat antara induk organisasi olahraga dan pengurus cabang, dengan harapan Taekwondo Aceh Besar mampu mencetak sejarah baru dalam dunia olahraga daerah.

  • Diklat & Penyegaran Wasit Daerah Kyorugi 2025: 9 Wasit Aceh Besar Ikut Berpartisipasi

    Banda Aceh, 6 Juli 2025 – Kegiatan Diklat dan Penyegaran Wasit Daerah Kyorugi 2025 telah sukses dilaksanakan pada tanggal 4–6 Juli 2025 bertempat di Aula PPMG Lamlagang, Banda Aceh. Acara ini menghadirkan Master Tri Nurjanah, seorang International Referee berpengalaman, sebagai pemateri sekaligus penguji dalam pelatihan tersebut.

    Sebanyak 61 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Aceh mengikuti kegiatan ini, termasuk 9 orang wasit perwakilan dari TI Kabupaten Aceh Besar.

    Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi wasit Taekwondo di Provinsi Aceh, khususnya dalam bidang Kyorugi (pertandingan). Keikutsertaan Aceh Besar menjadi salah satu langkah penting dalam memperkuat kualitas perwasitan di tingkat daerah.

    Ketua Taekwondo Aceh Besar, Muhammad Makmun, S.Hi., M.H, menyampaikan harapannya agar melalui pelatihan ini, akan lahir wasit-wasit profesional dari Aceh Besar yang mampu bersaing dan berkiprah di tingkat nasional bahkan internasional.

    “WASIT JUARA, WASIT ADIL, JUJUR DAN BERWIBAWA.”

    Menjadi moto dalam kegiatan ini, menggambarkan semangat dan integritas yang harus dimiliki oleh setiap wasit dalam memimpin pertandingan.

  • Rapat perdana dengan semua pengurus